Hari ini adalah awal yang baru bagiku, aku adalah seorang anak yang berparas biasa saja. Aku sangat menantikan saat- saat beranjak dewasa, saat aku duduk di sekolah dasar aku selalu bersama dua orang sahabat namanya adalah Nia Hartati dan Nisa Anggraini (alm).
Saat SD kami selalu melakukan hal- hal yang membuat orang tua kami khawatir. Kami selalu pergi tanpa memberitahukan orang tua kami kemana kami akan bermain.
Saya bernama Johan Ade Chayadi namun lebih di kenal dengan nama JOJO. Saat itu aku dan kedua sahabat ku ini bermain ke hutan , kami hidup di Kalimantan Tengah tepatnya di kecamatan Bukit Batu desa Tangkiling.
Petang itu mungkin sekitar pukul 13.23 WIB kami bermain ke hutan, kami mencari buah yang sering kami makan . Mungkin teman-teman baru pertama kali mendengar nama buah mesisin, Buah yang berbentuk kecil, manis, dan berbiji banyak.
Setelah mendapat cukup banyak buah mesisin , kami pergi ke Gosong ( Tumpukkan pasir putih di pinggir sungai ) kami menikmati petang sambil bermain pasir. Setelah kami menghabiskan buah mesisin itu , kami pergi menuju air sungai yang menyejukkan yang berada di hadapan kami untuk melepas panas yang mengerogoti tubuh kami.
Saat sore sudah menjelang kira-kira pukul 17.00 WIB kami pulang kerumah masing-masing. Saat di rumah orang tua kami sudah menanti kami , aku sadar bahwa orang tua ku menyayangiku sehingga mereka bertindak keras terhadapku .
Aku sudah tau pasti mamah sudah menantiku di depan pintu rumah . Saat ku mulai melangkah masuk ke dalam rumah dalam hati sudah takut
" ehm............. ter dengar suara mamahku "
kesini dulu kamu nak
"Plak ...... aku meringis kesakitan saat sepotong rotan menghujam di kaki ku"
aku berlari menghindari mamah yang sedang marah dan mengunci kamar tidurku
dari luar terdengar suara mamah
" JO , buka pintunya sebelum mamah dobrak ini pintu"
aku tidak mau membuka pintu itu , karna ku tau mamah pasti akan melanjutkan hujaman rotan itu agar aku jera
Setelah beberapa menit ku dengar suara mamah sudah tidak lagi berkicau
aku duduk termenung sebentar
Dalam pikir dan hatiku bertanya " apakah aku bukan anaknya , sehingga orang tuaku mudah sekali memberi hujaman rotan yang terbagi 4 sisi itu"
Suatu hari Saat nenek ku sedang sakit parah, aku bermain ke rumah tetanggaku. kebetulan tetanggaku ini adalah teman sebaya ku
Siang itu aku bermain ke rumahnya, saat aku masuk tidak ada seorangpun di rumah teman ku ini
aku hanya duduk menunggu teman ku ini datang
"brak, suara temanku membuka pintu rumahnya"
Teman ku ini bertanya sedang apa aku di rumahnya?
Lalu aku menjawab mau m,enonton TV
kata temanku ini TVnya gak bisa hidup
lalu aku pulang ke rumah
belum beberapa saat aku sampai di rumah, kakak dari teman ku ini mendatangi rumahku dan mengatakan bahwa aku merusak TV kepunyaan mereka
Aku mengelak namun ayahku seolah mengacuhkan aku
ku lihat ayah pegi ke balik dapur dan mengambil sepucuk batang dari daun pisang
kemudian aku di panggikl ayahku
"kesini kamu anak nakal'
Saat itu aku ingin berlari namun aku takut
Ayahku menghujamkan batang pisang itu ke pergelangan kakiku hingaga kakiku mengeluarkan darah segar
sungguh miris , namun itu kenyataan yang ku hadapi.
Mulai dari hari itu hinga hari ini akau merasa tidak pernah cocok dengan ayahku
Hari ini adalah awal untukku memasuki SMP , aku mesuk di salah satu smp negeri yaitu SMPN 5 Bukit Batu
namun hari ini ku lihat ke dua sahabatku ini tidak muncul saat hari pertama . Ternyata sahabat ku masuk di sekolah yang berbeda, Nia masuk di SMPN 01 Banjarmasin, dan Nisa( alm) masuk di SMP Khatolik Santo Paulus di kota palangka raya.
Kami menjalani kehidupan masing-masing, dan saat di SMP sku bertemu teman-teman baruku. Mereka mempunyai karakter yang sangat unik, Aku masuk di kelas VII-4 yaitu kelas yang memiliki standar kepintaran diatas rata-rata.
Saat hari pertama banyak yang bekerja piket namun aku hanya duduk mengamati karena tidak ada sapu lagi di kelas itu. "plak .... sebuah sapu menghantamku"
sentak aku mencari orang yang lemparkan sapu itu
"eh gila lu , siapa yang melempar ini '
tiba-tiba seorang gadis berkulit hitam dengan logat jawa menghampiri aku
"aku , kenapa ?"
dalam hati ingin ku tampar namun ia wanita
saat itu aku mencoba menahan amarah
bukannya mintya maaf , dia malah menginjak kaki ku secara sengaja
sentak langsung ku tarik rambutnya
dan kami berjambak-jambakan
sungguh aneh tapi nyata
kemudian kami mulai mengenal guru-guru kami setelah beberapa lama kami belajar
3 orang temanku baru ku sangat lucu lagi, saat mereka membolos dari ruangan kelas maka tas mereka di sita oleh guru matematika kami yang bernama ibu Norani .
Setelah jam Bu Norani selesai mereka masuk dan mencari tasnya
gilang : Tas aku mana?
gak ada seorang pun yang jawab
tuge : punya ku juga gak ada lang
lalu Yulia : Aku juga
mereka adalah tiga sahabat pertamaku
aku memberi tahukan bahwa tas mereka di bawa oleh ibu Norani
mereka bergegas ke kantor guru dan mencari tas mereka
Saat kami sedang duduk santai gilang mengeluarkan kata - kata
X di kali X sama dengan telur bebek
telur bebek tamabah di kurang di kali dan di bagi sama dengan Ibu Norbek (sebutan ibu norani)
Setiap ibu Norani lewat kami selalu menyanyikan X itu
kemudian guru bahasa indo di panggil putri cahaya karna mirip pemain film putri cahaya
Saat ujian sejarah , ada satu hal yang lucu . seorang murid menjawab salah satu soal dengan nama seorang guru di sekolah kami tercinta ini
soal itu berbunyi " apa saja nama sebutan untuk manusia purba ?
jawabannya adalah Homo sapiens , Homo erektus dan yang terakhir Ganda Purba ( nama guru kesenian kami)
Sentak hal ini jadi lelucon satu sekolah, saat menerima rapor kelas satu nilaiku anjlok
aku masuk di kelas VII-2 di sini juga banyak hal yang lucu
ada temanku yang bernama nari sugeng dan mariana yang berkelahi hanya karna masalah tiang listrik saja
guru-guru juga lucu-lucu
saat kelas dua dan tiga , aku salalu masuk di dua besar.
Saat kelulusan aku mengambil sebuah sekolah kejuruan di palangka raya, aku masuk di jurusan elektronika audio vidio.
Aku memang anak yang lumayan rajin di sekolah, kalo lambat mencangkul dan membuat parit atau berkebun itu menjadi konsekwensi wajib di sekolah kami.
waktu berlalu dan teman kecilku sering bermain ke rumah tempat ku tinggal, Nisa (alm) datang dan bermain , meminta bantuan menjawab soal dan berbagai hal.
Saat hari minggu ia datang dan meminta di buatkan akun facebook, aku membutkan untuknya sebuah akun facebook yang bernama NhiZa RanZha Anggriani boleh di cek apa komentar orang orang di facebooknya
Saat 1 minggu sebelum kepergiannya untuk selamanya dia sms aku
"jo, bisa minjam card ridermu gak?"
lalu aku menjawab "bisa tapi aku sedang sibuk"
minggu depan aku kerumahmu
Hari jumat (28 agustus 2010) pagi kira-kira pukul 7.30WIB aku di hubungi oleh beberapa sahabat dan kakakku
saat menerima telpon dari kakak ku aku bingung mendengar suara kakakku yang menagis
dengan suara lirih kakakku mengatakan
"JO, Nisa kecelakaan dan dia udah sekarat"
sentak aku kaget dan mengatakan ah kakak ini bercanda keterlaluan"
lalu kakakku mengatakan ini serius
" Hari serasa begitu kejam pada hari itu"
Saat hujan deras aku mendatangi rumah sakit Doris Sylvanus palangka Raya
Sentak aku kaget melihat mamahnya isa menagis dan mengatakan " Jo, kamu gak akan bisa lagi untuk bertemu sahabat kecilmu ini untuk selamanya"
aku sentak menagis tanpa memikirkan siapapun yang ada di sekitarku
aku masuk ke UGD dan mendapati sahabat kecilku sudah tidak dapat bekedip lagi"
tangannya sangat dingin
aku menangis meluapkan perasaanku
saat ku sentuk kepalanya
darah mengalir di tanganku
dan saat itu aku sangat terpukul
andai saja aku bisa membahagiakan dia sebelum akhir hayatnya
Dan saat di rumah duka
teman-teman sekelasnya berbincang waktu malam sebelum kecelakaan itu dia mengirimkan pesan berisi
" Teman-teman , Jika aku memiliki kesalahan aku minta maaf beribu maaf. dan kita tak akan tau apa yang akan terjadi pada hari esok, sebelum kematian menjemputku aku meminta maaf.
aku tidak di kirimkan pesan itu
entah mengapa , malam pertama ketika ia meninggal . aku bermimpi kalau aku di bawa jalan- jalan, dan dia megatakan aku kesepian. lalu kami kerumah sahabatku nia, dan ku dapati banyak orang berkumpul.
aku bertanya mengapa , ternyata nia meninggal dunia dalam mimpiku.
kemudian aku pergi ke palangka raya dalam mimpiku aku di tabrak 2 kali di tempat yang sama ia mengalami kecelakaan itu dan aku terbangun
pagi itu aku bercerita dengan ibunya alm. Nisa
kemudiaan ibunya juga menceritakan kejanggalan 1 bulan sebelum kejadian itu terjadi
kata tante kalau nisa sudah mengemasi pakainya ke dalam koper
lalu mamahnya bertanya
"untuk apa mu pakaian itu?
lalu ia menjawab
"gak ada aja mah, untuk perjalanan jauh nanti"
dalam pikiran tante bahwa libur sebentar lagi jadi wajar kalau dia berkemas
setelah itu tante mengatakan
" jo, tante minta kamu jangan balik ke tangkiling sampai ke 40 hari Nisa"
tante takut mimpimu terjadi
kemudian hingga hari ke 40 aku tak pernah ke tangkiling
aku dan nia masih akrab hingga sekarang
kisah ini berdasarkan kisah nyata ku
jika ingin melihat facebook ku search aja joe ghokil abiz
kami akan selalu bersama walau di pisahkan jarak dan waktu
"hidup itu tak terduga
kehilangan memberi pelajaran untuk kita
agar kita menghargai orang yang kita sayangi , selama mereka masih ada"
ini nia
ini saya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar